CILACAP, (CIMED) – Harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kota Cilacap stabil meski beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Selain itu, ketersediaan barang juga mencukupi.
Hal itu diketahui saat PJ Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Semarang, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) Kabupaten Cilacap, melakukan pantauan komoditas pangan ke pasar tradisional, yakni pasar Sidodadi, Tanjung dan Pasar Gede dan Tanjungsari, Jumat (23/12/2022).
PJ Bupati Cilacap mengatakan, dari hasil pemantauan harga-harga di pasar tradisional cenderung stabil meskipun menjelang perayaan natal dan tahun baru terjadi kenaikan permintaan.
“Kalau melihat harga bahan pokok kenaikannya masih relatif tidak terlalu tinggi. Hanya daging ayam sampai Rp 5000 dan lombok cengis (cabe rawit). Lombok cengis mungkin karena banyak dipakai dan permintaannya tinggi sehingga naiknya tinggi. Untuk bahan pangan yang lain kenaikannya antara 1.000 hingga 2.000 sehingga masih kategeri wajar. Harapannya harga tetap terkendali, sehingga saat perayaan Natal dan Tahun baru masyarakat tetap bisa mengkonsumsi kebutuhan sembako,” kata Yunita Dyah Suminar ditemui usai mengunjungi para pedagang sembako di Pasar Sidadadi, Cilacap.
Selain itu, masih banyak dijumpai bahan makanan yang menggunakan bahan pewarna dan zat kimia berbahaya.
“Selain itu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk bahan makanan yang mengandung bahan pewarna kain, formalin dan borak. Ini rutin dilakukan karena sangat membahayakan masyarakat,” ungkapnya.
Dari pengakuan para pedagang, makanan yang mengandung bahwan pewarna berbahaya itu dipasok dari luar Cilacap. Karenanya PJ Bupati Cilacap meminta kepada pedagang agar tidak menerima makanan yang mengandung bahan berbahaya.
“Kalau sudah diketahui seperti itu, para pedagang jangan menerima atau ikut menjual makanan yang berbahaya,” tegasnya.
PJ Bupati mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati mengkonsumsi atau membeli bahan makanan di tempat perbelanjaan baik di pasar tradisional maupun modern.
“Kewaspadaannya adalah lihat secara kasat mata. Kalau ikan asin tidak dihinggapi lalat itu patut dicurigai mengandung formalin. Kalau menggunakan pengawet formalin lalat saja tidak doyan, kenapa kita doyan,” tandasnya.
Seperti diketahui menjelang Natal dan Tahun baru telah dilakukan monitoring 14 pasar tradisional dan sejumlah pasar modern. Monitoring dilakukan untuk memantau harga pangan dan ketersedian pangan tetap terjaga.