• Tentang kami
  • Info Iklan
Senin, Mei 19, 2025
  • Login
CILACAPMEDIA.com
Advertisement
  • News
    Caleg DPR RI Dapil Jateng VIII PDIP

    Melenggang Ke Senayan, Mas Kaisar Caleg Pendatang Baru Dapil Jateng VIII Raih Kursi Pertama dari PDIP

    Optimis Melenggang Ke Senayan, Teti Kawal Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

    Optimis Melenggang Ke Senayan, Teti Kawal Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

    Adisatrya Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Banyumas

    Adisatrya Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Banyumas

    Amankan Coblosan Pemilu 2024, 1312 Personil Diterjunkan

    Amankan Coblosan Pemilu 2024, 1312 Personil Diterjunkan

    Upgrade Skill Damkar, Kilang Cilacap Sukses Gelar Basic Training Fire Fighting se-Jawa Bali

    Upgrade Skill Damkar, Kilang Cilacap Sukses Gelar Basic Training Fire Fighting se-Jawa Bali

    Pemerintah Pusat Diminta Segera Realisasi Penanganan Perbaikan Dua Syphon Bulupayung Yang Patah

    Pemerintah Pusat Diminta Segera Realisasi Penanganan Perbaikan Dua Syphon Bulupayung Yang Patah

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • Seputar Cilacap
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
  • Opini
  • Cimed TV
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • News
    Caleg DPR RI Dapil Jateng VIII PDIP

    Melenggang Ke Senayan, Mas Kaisar Caleg Pendatang Baru Dapil Jateng VIII Raih Kursi Pertama dari PDIP

    Optimis Melenggang Ke Senayan, Teti Kawal Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

    Optimis Melenggang Ke Senayan, Teti Kawal Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

    Adisatrya Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Banyumas

    Adisatrya Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Banyumas

    Amankan Coblosan Pemilu 2024, 1312 Personil Diterjunkan

    Amankan Coblosan Pemilu 2024, 1312 Personil Diterjunkan

    Upgrade Skill Damkar, Kilang Cilacap Sukses Gelar Basic Training Fire Fighting se-Jawa Bali

    Upgrade Skill Damkar, Kilang Cilacap Sukses Gelar Basic Training Fire Fighting se-Jawa Bali

    Pemerintah Pusat Diminta Segera Realisasi Penanganan Perbaikan Dua Syphon Bulupayung Yang Patah

    Pemerintah Pusat Diminta Segera Realisasi Penanganan Perbaikan Dua Syphon Bulupayung Yang Patah

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • Seputar Cilacap
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
  • Opini
  • Cimed TV
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
CILACAPMEDIA.com
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Opini

Eforia Electronic Government (e-Gov) di Daerah

Penulis Redaksi
12/08/2008
di Opini
0
0
Bagikan
Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini banyak Pemerintah daerah tengah berlomba-lomba membangun suatu bentuk electronic government dengan anggapan elektronisasi pelayanan bisa meningkatkan “kebolehan” pemerintah dalam melayani masyarakat. dan menjadi “gengsi” tersendiri bagi pemimpin bila bisa membangun e-gov dan berkomentar mengenai e-gov di berbagai forum.

Demikian halnya seperti yang terjadi di beberapa Pemda termasuk Pemkab Cilacap, tidak terhitung berapa besar anggaran yang telah dikucurkan untuk proyek egovernment, yang notabene kemanfaatannya masih belum sampai ke masyarakat. Kita tentu pantas bertanya-tanya seperti apa gerangan “mainan egov” yang akan dibuat oleh Pemda tersebut? Ironis memang, bahwa kue e-gov yang demikian mahal menjadi perebutan sehingga para pejabat dan rekanan/ kontraktor lupa bahwa dana itu adalah “uang rakyat” yang harus dipertanggungjawabkan kepada publik.

Baca juga :

Carbon Trading Sebagai Salah Satu Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup

Pemilu Sebagai Sarana “Sirkulasi Kekuasaan”

Penerapan otonomi daerah memang membuat suatu eforia bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan daerah sesuai kebutuhan dan karakteristik daerah masing-masing, tetapi setelah penerapan otonomi daerah berjalan beberapa tahun hal tersebut lebih banyak diartikan sebagai eforia belanja daerah sesuai selera pemimpin daerah. Dengan demikian sangat bijaksana bila pemerintah daerah mulai berpikir bahwa menerapkan e-gov tanpa visi teknologi informasi dan tujuan yang jelas merupakan pemborosan, setidaknya pembangunan e-gov bagi Pemda tidak perlu terburu-buru dan harus sekali jadi. Perlu dilakukan studi kelayakan yang hati-hati agar infrastruktur informasi yang telah dibeli tidak menjadi alat yang tidak bermanfaat, obsolete sebelum dipakai, karena bila tidak, pembangunan sistem secara sporadis tersebut pada akhirnya juga akan menyusahkan semua pihak di masa depan.

Memang perlu diberikan kesadaran yang lebih baik kepada Pemda bahwa e-gov bukan sekadar membangun sistem komputer yang dilengkapi dengan web-site, email maupun transaksi yang terhubung online dengan internet, tetapi e-gov lebih besar dari hal itu, kultur transparansi yang belum dimiliki aparat pemerintah merupakan semangat dasar e-gov. Pelayanan kepada masyarakat yang berkesinambungan, dan ke-demokrasian pelayanan juga merupakan faktor yang perlu dibangun, dan untuk saat ini rasanya Pemda belum mempunyai konsep untuk penerapan sistem e-gov dengan cara demikian. Artinya belum ada satu aparat-pun yang telah siap untuk melayani masyarakat tanpa pamrih. Hal yang sederhana, apakah Pemda siap menjalankan pelayanan perijinan secara berkesinambungan, artinya 24 jam sehari, 7 hari dalam satu minggu, 360 hari dalam satu tahun?

Belum lagi masalah yang sangat krusial di Indonesia, biaya perijinan, waktu penyelesaian dan tentunya biaya siluman yang dikutip sana-sini akan mementahkan konsep e-gov dan membuat belanja infrastruktur e-gov menjadi mubazir. Ketidakberhasilan pembangunan sistem tersebut tentu bukan kesalahan Pemda semata, peran konsultan pengembang yang memberikan atau lebih tepatnya “menjual mimpi” kepada Pemda tanpa memberikan pengertian bagaimana membangun sistem yang tepat guna. Dapat dipastikan tanpa suatu konsep yang jelas pembangunan e-gov hanyalah eforia yang akan menjadi “mainan baru” yang memakan biaya tidak sedikit bagi Pemda yang pada akhirnya akan membosankan pemimpin daerah karena tingkat keberhasilannya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Karena dari sekian banyak pemerintah daerah yang membangun e-gov belum ada yang betul-betul berhasil menerapkan e-gov secara integral, artinya penerapannya betul-betul mengkuti kaidah rekayasa informatika bagi pembangunan sistem, mempunyai standard prosedur operasional yang baik dan cocok bagi pemerintah daerah setempat.

Tulisan ini dimaksudkan tidak hanya mengungkap sisi buruk dari pembangunan e-gov yang terburu-buru, boros dan tidak tepat sasaran, tetapi diharapkan menjadi salah satu fungsi kontrol masyarakat terhadap eforia pembangunan e-gov. Menurut hemat penulis, untuk membangun sistem e-gov khususnya di Pemda, diperlukan beberapa aspek yang harus diperhatikan sebagai berikut :

Pertama

Regulasi mengenai peraturan terkait dengan pelayanan masyarakat perlu dijadikan aspek utama, seperti aturan investasi di wilayah oleh investor/ pengusaha misalnya, jangan sampai masyarakat dibingungkan oleh peraturan yang selalu berubah-ubah, regulasi ini sangat penting sebagai dasar pembangunan sistem e-gov. Tanpa itu, proses pembangunan e-gov akan bongkar-pasang.

Kedua

Visi pembangunan e-gov yang dijabarkan sederhana dan disesuaikan dengan visi dan misi Pemda , tanpa kesesuaian visi, tentunya akan terjadi kendala operasional, hal ini sering terjadi bila konsultan pengembang e-gov melakukan kloning sistem dari satu daerah ke daerah lain tanpa memperhatikan kepentingan operasional daerah bersangkutan.

Ketiga

Adalah identifikasi bidang apa saja yang akan dikelola melalui e-gov, sebagai contoh untuk Pemda, tentunya tidak perlu terburu-buru membangun SIMTAP dengan lima puluh sekian perijinan, dapat dilakukan bertahap sesuai kebutuhan, sehingga biaya yang dikeluarkanpun dihemat. Demikian pula untuk bidang lainnya, dapat diidentifikasi secara hati-hati dan seksama sehingga menghasilkan suatu sistem yang “berkualitas” – tepat sasaran, hasil identifikasi tersebut nantinya akan menjadi cetak biru bagi pembangunan seluruh sistem informasi yang ada di Pemda.

Keempat

Lakukan identifikasi parameter keberhasilan Pemda dalam menjalankan roda pemerintahannya, artinya sistem yang dibangun dalam rangka e-gov harus dapat memberikan informasi dan parameter tingkat keberhasilan Pemda, tanpa adanya informasi maka sistem yang dibangun hanyalah sistem komputer pengganti mesin ketik dan kalkulator.

Bagi masyarakat ukuran sukses pembangunan e-Gov adalah bila pelayanan menjadi lebih murah, lebih mudah, lebih cepat, tersedia dan transparan, bila pelayanan tidak menjadi lebih baik seperti demikian, maka pembangunan sistem e-gov hanya buang waktu dan biaya saja, masih sebatas eforia.***

Ditulis oleh BE. Nugroho Santoso
—————————–
Penulis adalah Orang Cilacap Biasa

Tags: e-goveforiaelectronic governmentpemda cilacapPemkab Cilacapwebsite

Berita Terkait :

Carbon Trading Sebagai Salah Satu Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
Opini

Carbon Trading Sebagai Salah Satu Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup

02/11/2021
Opini

Pemilu Sebagai Sarana “Sirkulasi Kekuasaan”

22/04/2014
Opini

Simpemdes vs Lurahsoft

02/01/2009
Opini

Mengapa Penerapan E-Government di Cilacap Perlu Diaudit?

04/07/2008
Opini

Program Jaringan SIMPEMDES Ibarat Memiliki Pesawat Terbang Tanpa Pilot, Efisienkah??

01/03/2008
Opini

PLH di Tengah Kerusakan Hutan Mangrove

11/11/2007
Next Post

Simpemdes vs Lurahsoft

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Duh!! Oknum Pejabat Cilacap Diduga Punya Hubungan Khusus Dengan Perempuan Asal Binangun Hingga Hamil

Duh!! Oknum Pejabat Cilacap Diduga Punya Hubungan Khusus Dengan Perempuan Asal Binangun Hingga Hamil

05/09/2022
Oknum Kepala Dinas Selingkuh Hingga Punya Anak, Bupati Cilacap : Grengsang-Grengseng Iya, Tapi Belum Ada Laporan

Oknum Kepala Dinas Selingkuh Hingga Punya Anak, Bupati Cilacap : Grengsang-Grengseng Iya, Tapi Belum Ada Laporan

06/09/2022
Duh!! Oknum Pejabat Cilacap Diduga Punya Hubungan Khusus Dengan Perempuan Asal Binangun Hingga Hamil

Soal Oknum Kepala Dinas Selingkuh Hingga Punya Anak, Bupati dan Sekda Cilacap Diminta Tegas

06/09/2022

Tentang Kami

21/07/2007
Dua Bos Arisan Remoru dan New Antariksa Ditangkap Polisi

Dua Bos Arisan Remoru dan New Antariksa Divonis 2 Tahun Penjara

03/03/2022

EDITOR'S PICK

Jalan Penghubung Empat Desa di Kecamatan Kesugihan Rampung Dibangun

Jalan Penghubung Empat Desa di Kecamatan Kesugihan Rampung Dibangun

03/09/2022

Mengapa Penerapan E-Government di Cilacap Perlu Diaudit?

04/07/2008
Tebar Kebaikan Saat Ramadan, Polretsa Cilacap Bagikan Takjil Gratis Kepada Pengguna Jalan

Tebar Kebaikan Saat Ramadan, Polretsa Cilacap Bagikan Takjil Gratis Kepada Pengguna Jalan

31/03/2023
Kontribusi SIG dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Diapresiasi Adisatrya

Kontribusi SIG dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Diapresiasi Adisatrya

06/03/2023

CILACAPMEDIA.com

Menyajikan berita dan informasi Cilacap terkini

Follow us

Kategori

  • Ekonomi Bisnis
  • Halaman
  • Hukum & Kriminal
  • News
  • Opini
  • Politik
  • Ragam
  • Seputar Cilacap
  • Uncategorized

Berita Terbaru

  • Melenggang Ke Senayan, Mas Kaisar Caleg Pendatang Baru Dapil Jateng VIII Raih Kursi Pertama dari PDIP
  • Optimis Melenggang Ke Senayan, Teti Kawal Rekapitulasi Suara Pemilu 2024
  • Adisatrya Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Banyumas
  • Amankan Coblosan Pemilu 2024, 1312 Personil Diterjunkan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Term of Use
  • Pedoman Media Siber

© 2022 CIMED - Theme by Jegtheme.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politik
  • Seputar Cilacap
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
  • Cimed TV
  • Hukum & Kriminal
  • Opini

© 2022 CIMED - Theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?